Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) menggelar Gebyar Literasi IV di Aula Serba Guna SMPN 1 Kramat Watu pada Kamis (9/1/2020). Gebyar di isi dengan pameran literasi, diskusi dan talkshow, anugerah literasi dan pentas seni.

Hadir pada kesempatan tersebut Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, Kepala Dindikbud Kabupaten Serang Asep Nugraha, sejumlah pejabat Pemkab Serang, para kepala sekolah (kepsek) SDN, SMP, dan Unsur Muspika Kecamatan Kramatwatu dan ratusan siswa-siswi.

Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan, bahwa gebyar literasi merupakan bukan kali pertama melain kali ketiga yang digagas sejak tahun 2016 lalu. Tujuannya, guna meningkatkan minat baca masyarakat Kabupaten Serang baik dari kalangan anak-anak, tenaga pendidik atau guru, serta para orangtua.

“Kegiatan seperti ini saya berharap terus bisa dilakukan setiap tahunnya, karena memberi ruang kepada anak-anak dan para guru untuk bisa menampilkan kreasi-kreasi mereka. Jadi Dindikbud setiap tahun memberikan ruang kegiatan ini,”ujarnya.

Karena literasi, sambung Tatu, bukan hanya sekedar berbentuk membaca. “Literasi membaca dalam arti yang luas baik dalam bidang seni, kreasi-kreasi anak terus kita dorong. Hingga saat ini tingkat minat baca masyarakat Kabupaten Serang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya meski belum sesuai dengan target,”sebut Tatu.

Meski demikian, Tatu meminta literasi bukan hanya yang menggaungkan dari sektor pendidikan saja tetapi harus ditargetkan di tingkat pemerintah kecamatan, desa, dan sampai ke masyarakat di tingkat Rukun Warga (RW) juga perlu digaungkan. “Itu targetnya, jadi tidak hanya berhenti di dunia pendidikan lebih penting lagi aparatur pemerintahan baik camat sampai kepala desa,”ungkapnya.

Misalnya, Tatu mencontohkan, yang sudah digagas Pemkab Serang dimana setiap desa sudah membentuk ‘Pengkolan baca desa’. Tetapi, kepala desa (kades) juga harus menggaungkan literasi sampai ke tingkat RW.  “Jadi ketika masyarakat yang ingin mencari informasi bisa lebih mudah, seperti para petani bisa membaca tentang pertanian, juga para nelayan, peternak dan lainnya itu bisa membaca buku untuk di pelajari ilmu-ilmunya,”terang Tatu didampingi Kepala Dindikbud Kabupaten Serang Asep Nugraha.

Guna mewujudkan target tersebut, Tatu memastikan kedepannya akan memerintahkan kepada para camata, kepala desa tersebar di 29 kecamatan agar memberikan ruang baca untuk masyarakat tersebut. Dengan cara, program literasi di masukan dalam dana desa. “Kedepan dana desa akan diwajibkan,”tegas Tatu.

Disisi lain, Tatu mengingatkan kepada para orang tua anak-anak untuk meningkatkan minat baca tidak sesulit dahulu, dimana jika ingin membaca harus berbentuk buku sehingga jika tidak ada buku tidak bisa membaca. “Karena dalam arti membaca sebenarnya adalah jendela dunia,”ujarnya.

Berbeda dengan era saat ini anak-anak bisa lebih mudah membaca dan melihat hal yang positif melalui smartphone nya. Pesan Tatu, jangan sampai smartphone menjadi alat membawa pada hal yang negatif. “Sudah ada bukti dahsyatnya pengaruh gadget sudah terbutki di Kabupaten Serang,”tuturnya.

Senada dikatakan Kepala Dindikbud Kabupaten Serang, Asep Nugraha. Kata dia, perlu diakui ketertarikan anak sekolah ke gadget luar biasa ketimbang membaca buku. “Makanya kita upayakan melaluik kegiatan ini untuk meningkatakn minat baca buku kembali, tetapi juga fasilitas gadget juga harus bisa di manfaatkan untuk menguatkan kemampauan membaca atau mencari pengetahuan melalui gadget juga,”ujarnya.

Pantauan dilokasi, Ratu Tatu Chasanah tiba di SMPN 1 Kramatwatu  pukul 09.00 WIB. Dengan mengenakan baju putih dipadu kerudung warna orange dan celana hitam disambut dengan berbagai seni, sepeti drumband, rampak bedung, dan tari ayam merak.