Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah resmi menerima Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Periode IV Tahun 2024. Tatu meyakini, program KKN Mahasiswa UGM bisa berdampak positif terhadap masyarakat Kabupaten Serang.

"Alhamdulillah UGM kembali mempercayakan KKN-PPM mahasiswa-mahasiswinya di Kabupaten Serang, ini yang ke-6 kali kita mulai kerja sama di tahun 2022,” ujar Tatu usai menerima KKN-PPM Mahasiswa UGM di Pendopo Bupati Serang pada Senin, 23 Desember 2024.

Oleh karena itu, kata Tatu, apa yang sudah dilakukan, sedang, dan akan dilakukan antara UGM dan Pemda Kabupaten Serang terus dibimbing oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang). ”Jadi apa yang menjadi program-program KKN-PPM dari mahasiswa-mahasiswi ini juga bersinergi dengan program Pemerintah Kabupaten Serang,” katanya.

Seperti yang sudah disampaikan, sebut Tatu, terkait dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM), kepedulian terhadap kesehatan, peningkatan kesehatan masyarakat, kemudian peningkatan ekonomi kreatif. Terlebih lagi, di wilayah Kecamatan Tirtayasa merupakan daerah desa wisata. "Kembalinya kehadiran mahasiswa UGM saya sangat yakin, akan ada manfaat atau dampak baik terhadap masyarakat Kabupaten Serang, khususnya lokasi KKM mahasiswa UGM,” ungkapnya.

Mengingat, Tatu juga menyebutkan, memang sejak awal bertujuan menjadikan destinasi Wisata Religi Syech Nawawi al-Bantani di Kecamatan Tanara. "Mudah-mudah ini juga terus bisa kita upayakan dan bisa terwujud menjadi destinasi wisata,” ucapnya.

Selain itu, Tatu mengatakan masalah sampah juga masih menjadi PR (pekerjaan rumah) Pemkab Serang. Sehingga nanti mahasiswa UGM bisa kembali mengulas yang sebelumnya sudah memberikan pembelajaran kepada masyarakat, dengan mengolah sampah menjadi kompos.

"Ini di cek lagi, di masyarakat sudah jalan atau belum waktu itu diberikan ilmunya. Kemudian peningkatan ekonomi, di sana khususnya di Tirtayasa ada UMKM telur asin yang pernah diberi penyuluhan oleh UGM bagaimana membuat telur asin dalam waktu cepat," paparnya.

Di sisi lain, Tatu juga mengatakan, bagi KKN Mahasiswa UGM yang baru atau saat ini bisa mengedukasi untuk menambah penanganan abrasi melalui materialnya karena di Tirtayasa juga termasuk daerah abrasi. Ia memastikan akan disinergikan dengan perusahaan yang sudah bekerja sama dengan Pemkab Serang, yakni PT. Chandra Asri. "Nanti mahasiswa-mahasiswi juga terlibat di sana dengan penanaman mangrove dan banyak hal lainnya, pointer-pointernya sudah didiskusikan antara Bappedalitbang dengan pihak UGM,” urai Tatu.

Dosen Pembimbing Lapangan Mahasiswa UGM, Sudaryatno mengatakan untuk KKN-PPM Mahasiswa UGM Yogyakarta Periode IV Tahun 2024 diikuti sebanyak 23 mahasiswa dari berbagai Program Studi (Prodi) meliputi Fakultas Hukum, Teknologi Pertanian, Geografi, Ekonomi, Sastra, dan Fakultas Teknik. Adapun untuk titik di dua desa yakni Desa Tengkurak dan Tirtayasa, Kecamatan Tirtayasa dimulai pada 20 Desember 2024 hingga 7 Februari 2025.

”Kita ada inovasi baru terkait KKN di Desa Tengkurak, kami mengawal untuk pelestarian mangrove yang merupakan kerja sama dengan PT Chandra Asri dan Pemkab Serang. Harapannya rekan mahasiswa dapat membantu mensosialisasikan kegiatan itu yang pertama,” ujarnya.

Kemudian yang kedua, kata Sudaryatno, memikirkan akan lebih fokus bagaimana menyusun solusi terkait berbagai macam persoalan baik persampahan, UMKM, dan pengolahan mangrove itu sendiri. Pihaknya juga mendorong mahasiswa untuk membantu desa membuat proposal-proposal terkait dengan usulan ke pemerintah untuk pendataan di tahun mendatang. ”Kita juga akan mendorong mahasiswa untuk nanti membuatkan Perdes (peraturan desa), kemarin sudah diminta itu adalah tentang Perdes pengolahan sampah,” tuturnya.

Turut hadir pada penerimaan KKN-PPM Mahasiswa UGM Periode IV Tahun 2024, Staf Ahli Bupati Rahmat Setiadi, Asda II Febrianto, Kepala Bappedalitbang Rachmat Maulana, Kepala Disporapar Anas Dwisatya Prasadya, Kepala DKPP Suhardjo, dan Staf Khusus Bupati Bidang Pariwisata Bimo.

Penulis: Arif Soleh