HASIL ANALISIS DATA PENGUKURAN STUNTING

TINGKAT DESA DALAM KABUPATEN SERANG TAHUN 2021

1. Perkembangan Sebaran Prevalensi Stunting

Berdasarkan data EPPGBM status gizi balita (0-59 bulan) di setiap desa di Kabupaten Serang pada Tahun 2018 - 2021 diperoleh hasil sebagai berikut :

Berdasarkan data EPPGBM, kondisi stunting di Kecamatan Anyar Kabupaten Serang secara keseluruhan pada tahun 2021 mengalami penurunan prevalensi stunting dari tahun 2020 sebesar 4,55%, dimana pada tahun 2020 prevalensi stuntingnya adalah 10,16% dan pada tahun 2021 prevalensi stuntingnya menjadi 5,60%. Jika dibandingkan dengan target menurut WHO (20%), RPJMN (14%) dan RPJMD (21,1%) prevalensi stuntingnya tahun 2021 telah memenuhi target-target tersebut. Terdapat 11 Desa di Kecamatan Anyar yang mengalami penurunan prevalensi stunting pada tahun 2021, yakni Desa Bandulu, Sindang Mandi, Banjarsari, Bunihara, Tanjungmanis, Cikoneng, Kosambi Ronyok, Sindang Karya, Mekarsari, Tambang Ayam, dan Grogol Indah. Namun terdapat 1 desa yang mengalami peningkatan prevalensi stunting yakni Desa Anyar naik sebesar 5,87%.  Sedangkan untuk Desa Lokus Stunting di Kecamatan Anyar tahun 2021 yaitu Desa Bandulu terjadi penurunan prevalensi stunting sebesar 3,34%, dimana pada tahun 2020 prevalensi stuntingnya adalah 5,04% menjadi 1,70% pada tahun 2021.

Indikator cakupan program terkait stunting yang perlu mendapatkan perhatian adalah kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil terutama ibu hamil memeriksakan kesehatannya minimal 4 kali (K4) dan cakupan ibu hamil mendapatkan TTD sebanyak 90 tablet (63,67%), ibu hamil KEK (10,92%), bayi 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI Eksklusif (19,41%), cakupan remaja putri mendapatkan TTD (0,01%), balita 6-59 bulan mendapatkan Vitamin A, cakupan imunisasi dasar lengkap, balita dengan penyakit penyerta, sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat masih perlu ditingkatkan.