Jl. Veteran No 1 Pendopo Kab. Serang
layanan[at]serangkab.go.id
(0254) 200-252
Berita / hasil analisis data pengukuran stunting tingkat kecamatan di kabupaten serang tahun 2021
HASIL ANALISIS DATA PENGUKURAN STUNTING TINGKAT KECAMATAN DI KABUPATEN SERANG TAHUN 2021
HASIL ANALISIS
DATA PENGUKURAN STUNTING TINGKAT KECAMATAN
DI KABUPATEN SERANG TAHUN 2021
Berdasarkan Data EPPGBM status gizi balita (0-59 bulan) di setiap wilayah kecamatan dalam Kabupaten Serang pada Tahun 2018 - 2021 diperoleh hasil bahwa perkembangan prevalensi stunting perkecamatan di Kabupaten Serang selama 2 (dua) tahun terakhir yakni tahun 2020 dan 2021 menunjukan bahwa terjadi penurunan prevalensi stunting di 21 kecamatan yaitu Cinangka, Padarincang, Baros, Cikeusal, Pamarayan, Jawilan, Kopo (Puskesmas Nyompok), Cikande, Kibin, Kragilan (Puskesmas Kragilan), Waringin Kurung, Mancak, Anyar, Bojonegara, Pulo Ampel, Kramat Watu, Ciruas, Pontang, Lebakwangi, Tirtayasa dan Tanara. Sedangkan ada 10 kecamatan yang mengalami kenaikan prevalensi stunting dari tahun 2020 ke tahun 2021 yaitu Ciomas, Pabuaran, Gunung Sari, Petir, Tunjung Teja, Bandung, Kopo (Puskesmas Kopo), Kragilan (Puskesmas Pematang), Carenang, dan Binuang.
Kecamatan yang prevalensi stuntingnya pada tahun 2021 lebih dari 20% (target WHO) adalah kecamatan Padarincang, Kragilan (Puskesmas Pematang), dan Pulo Ampel. Jika dibandingkan dengan target RPJMN (14%), terdapat 11 kecamatan yang prevalensi stuntingnya diatas 14% yakni Kecamatan Padarincang, Pabuaran, Gunung Sari, Petir, Tunjung Teja, Bandung, Kopo (Puskesmas Kopo), Kragilan (Puskesmas Pematang), Pulo Ampel, Carenang, dan Binuang. Sedangkan jika dibandingkan dengan target RPJMD (21,1%) pada tahun 2021 terdapat 3 Kecamatan yang prevalensi stuntingnya diatas 21,1% yaitu Kecamatan Padarincang, Kragilan (Puskesmas Pematang), dan Pulo Ampel.
Kecamatan yang menjadi Lokus Stunting tahun 2021 yakni Kecamatan Cinangka prevalensi stuntingnya 6,17%, Cikeusal 10,89%, Jawilan 7,23%, Cikande 4,92%, Kragilan 3,97%, Mancak 9.94%, Anyar 5,60%, Bojonegara 6,69%, Pontang 7,56% dan Lebak Wangi 8,41%. Berdasarkan grafik Prevalensi Stunting Perkecamatan di Kabupaten Serang tahun 2018 – 2021, 10 kecamatan yang menjadi lokus stunting tahun 2021 tersebut mengalami penurunan prevalensi stunting dibandingkan prevalensi stunting tahun 2020. Dan jika dibandingkan dengan target WHO (20%), target RPJMN (14%) dan target RPJMD (21,1%) maka 10 kecamatan lokus stunting 2021 tersebut pun telah memenuhi target atau berada di bawah garis batas target yang ditentukan.
Faktor determinan yang masih menjadi kendala dalam perbaikan status gizi balita (stunting) di Kabupaten Serang adalah:
Perilaku kunci Rumah tangga 1000 HPK yang masih bermasalah adalah :
Kelompok sasaran beresiko dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus stunting adalah sebagai berikut :
Dari permasalahan tersebut diatas, dalam pencegahan dan penanganan stunting perlu adanya dukungan dan partisipasi Lintas Program dan Lintas Sektor di tingkat Kecamatan. Dalam penyusunan intervensi pencegahan dan penanganan stunting disesuaikan dengan permasalahan yang terjadi di masing-masing kecamatan.
© 2024 Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Kabupaten Serang. All Rights Reserved.