HASIL ANALISIS DATA PENGUKURAN STUNTING TINGKAT DESA DALAM KABUPATEN SERANG TAHUN 2021
HASIL ANALISIS DATA PENGUKURAN STUNTING
TINGKAT DESA DALAM KABUPATEN SERANG TAHUN 2021
- Faktor Determinan Yang Memerlukan Perhatian
Faktor determinan yang masih menjadi kendala dalam perbaikan status gizi balita (stunting) di Kabupaten Serang adalah:
- Masih ada balita yang belum memiliki JKN/BPJS;
- Masih ada sebagian masyarakat yang belum mempunyai jamban sehat (ODF : 13%);
- Masih ada balita yang belum mendapat imunisasi dasar lengkap;
- Masih ada anggota rumah tangga balita yang merokok;
- Masih ada riwayat ibu hamil KEK;
- Adanya penyakit penyerta seperti kecacingan dan Tuberkulosis.
- Perilaku Kunci RT 1000 HPK yang Masih Bermasalah
Perilaku kunci Rumah tangga 1000 HPK yang masih bermasalah adalah :
- Masih ada ibu hamil yang tidak memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan;
- Masih kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang makanan dengan gizi seimbang untuk ibu hamil (Bumil KEK : 14%);
- Belum semua ibu hamil minum secara rutin Tablet Tambah Darah (90 tablet) selama kehamilan (TTD Bumil: 68,63%);
- Belum semua remaja putri yang minum Tablet Tambah Darah secara rutin (TTD Rematri: 19,51%);
- Masih ada ibu bersalin yang ditolong persalinannya oleh bukan tenaga kesehatan;
- Masih ada bayi 0 – 6 bulan yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif (38,90%);
- Masih ada balita yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap;
- Masih kurangnya pengetahuan ibu balita tentang makanan dengan gizi seimbang untuk balita.
- Kelompok Sasaran Berisiko
Kelompok sasaran beresiko dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus stunting adalah sebagai berikut :
- Remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak berusia 0-59 bulan;
- Masyarakat yang kurang mampu/miskin, sehingga daya beli terhadap pangan kurang;
- Masyarakat mampu tapi tidak mempunyai/kurang pengetahuan tentang makanan dengan gizi seimbang;
- Masyarakat yang masih memegang teguh adat kebiasaan, misalnya memberikan makanan tambahan pada bayi 0-6 bulan;
- Masyarakat yang tinggal di wilayah bantaran sungai masih menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari – hari dan buang air besar.
Dari permasalahan tersebut diatas sehingga dalam pencegahan dan penanganan stunting perlu adanya dukungan dan konvergensi dari setiap OPD terkait, Organisasi profesi, organisasi masyarakat, akademisi/institusi pendidikan dan masyarakat. Dalam penyusunan intervensi pencegahan dan penanganan stunting disesuaikan dengan permasalahan yang terjadi di masing-masing kecamatan.