Jl. Veteran No 1 Pendopo Kab. Serang

layanan[at]serangkab.go.id

(0254) 200-252

Berita / sosialisasi penanganan penyakit tuberkulosis ( tbc )

sosialisasi-penanganan-penyakit-tuberkulosis-tbc

Sosialisasi Penanganan Penyakit Tuberkulosis ( TBC )

Minggu, 29 November 2020

Admin

1894
Berita Daerah

Pada hari Selasa tanggal 11 November 2020 bertempat di hotel Ratu Bidakara Serang diadakan sosialisasi dalam rangka penanganan penyakit tuberkulosis atau TBC

Tuberkulosis (Tuberculosis, disingkat Tbc), atau Tb (singkatan dari "Tubercle bacillus") merupakan penyakit menular yang umum, dan dalam banyak kasus bersifat mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai strain mikobakteria, umumnya Mycobacterium tuberculosis (disingkat "MTb" atau "MTbc").[1] Tuberkulosis biasanya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa berdampak pada bagian tubuh lainnya. Tuberkulosis menyebar melalui udara ketika seseorang dengan infeksi TB aktif batuk, bersin, atau menyebarkan butiran ludah mereka melalui udara.[2] Infeksi TB umumnya bersifat asimtomatik dan laten. Namun hanya satu dari sepuluh kasus infeksi laten yang berkembang menjadi penyakit aktif. Bila Tuberkulosis tidak diobati maka lebih dari 50% orang yang terinfeksi bisa meninggal.

Gejala klasik infeksi TB aktif yaitu batuk kronis dengan bercak darah sputum atau dahakdemamberkeringat di malam hari, dan berat badan turun. (dahulu TB disebut penyakit "konsumsi" karena orang-orang yang terinfeksi biasanya mengalami kemerosotan berat badan.) Infeksi pada organ lain menimbulkan gejala yang bermacam-macam. Diagnosis TB aktif bergantung pada hasil radiologi (biasanya melalui sinar-X dada) serta pemeriksaan mikroskopis dan pembuatan kultur mikrobiologis cairan tubuh. Sementara itu, diagnosis TB laten bergantung pada tes tuberkulin kulit/tuberculin skin test (TST) dan tes darah. Pengobatan sulit dilakukan dan memerlukan pemberian banyak macam antibiotik dalam jangka waktu lama. Orang-orang yang melakukan kontak juga harus menjalani tes penapisan dan diobati bila perlu. Resistensi antibiotik merupakan masalah yang bertambah besar pada infeksi tuberkulosis resisten multi-obat (TB MDR). Untuk mencegah TB, semua orang harus menjalani tes penapisan penyakit tersebut dan mendapatkan vaksinasi basil Calmette–Guérin.


Karena tingkat pengeluarannya yang sangat cepat maka perlu adanya suatu penanganan khusus dalam pengentasan penyakit tuberkolosis dimana salah satunya adalah adanya terapi obat selama 6 bulan dan di mana Na karena Apabila terjadi ketidakteraturan dalam mengkonsumsi obat maka pengobatannya hahaha menjadi gagal dan harus dimulai dari awal dan bahkan mungkin menyebabkan penyakit TBC ini menjadi resisten terhadap obat yang diberikan sehingga harus mengulangi lagi dengan dosis obat yang lebih kuat
Dikarenakan sifatnya yang karakteristik yang khas seperti itu maka pemerintah harus turun tangan dalam mengawasi terapi penyakit tuberkolosis dengan menggiatkan pmo atau pengawas minum obat di tingkat fasilitas kesehatan Garda terdepan
Pemerintah Kabupaten Serang dibawah pimpinan PJ Bupati Serang Bapak Ade Ariyanto, M. Si mengapresiasi kegiatan ini dan mengharapkan agar dengan adanya kegiatan ini akan semakin memberi semangat para petugas pengawas minum obat di Garda terdepan dalam mengawasi penyakit tuberkolosis sehingga untuk kedepannya akan semakin menurunkan tingkat penderita tuberkulosis dan meningkatkan jumlah orang yang berhasil sembuh dalam menghadapi Penyakit ini

Berita Terkait

logo serangkab

Pemerintah

Kabupaten Serang

Ikuti Kami

Kontak Kami

Alamat

© 2024 Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Kabupaten Serang. All Rights Reserved.

Pemerintah
Kabupaten Serang
Hubungi melalui Telegram
resmi kami sekarang!
Hubungi Kami