Jl. Veteran No 1 Pendopo Kab. Serang

layanan[at]serangkab.go.id

(0254) 200-252

Berita / kata bupati serang soal warga menolak rapid test

kata-bupati-serang-soal-warga-menolak-rapid-test

Kata Bupati Serang Soal Warga Menolak Rapid Test

Kamis, 30 Juli 2020

Admin

1176
Berita Daerah

Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menanggapi banyaknya masyarakat yang menolak untuk dilakukan rapid test oleh petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Padahal, rapid test merupakan hak semua masyarakat untuk kepastian kesehatan tubuhnya dari wabah covid-19.

“Masyarakat salah persepsi bahwa di rapid tes mereka ketahuan di ambil dan dibawa ke rumah sakit, teman-teman media bantu kalau itu untuk kesehatan mereka,”ujar Tatu usai melantik Pengurus Pusat Pelayanan Terpadu Pelrindungan Perempuan dan Anak atau P2TP2A Kabupaten Serang periode 2020-2023 di Lapangan Tenis Indoor Jum’at, (26/06/2020).

Tatu menegaskan, berbahaya jika masyarakat tidak dilakukan rapid test dan ternyata ada yang positif namun setatusnya OTG (orang tanpa gejala). Berbahaya pastinya bukan hanya terhadap tubuhnya sendiri melainkan keluarga dan lingkungannya bisa terpapar juga.

“Kalau positif tanpa gejala dan tanpa penanganan medis kasihan di lingkungannya, apalagi mempunyai keluarga yang sudah sepuh atau nenek-nenek dan balita sangat bahaya, sangat rentan (tertular). Jadi saya minta kesadaran masyarakat, kalau di rumah sakit itu di obati gak usah takut di rawat baik kok. Ini salah persepsi masyarakat, mohon sama-sama menjelaskan kepada masyarakat, sebab bahaya sangat bahaya orang tanpa gejala orang kelihatan sehat dan tiba-tiba drop,”katanya.

Jika positif terpapar covid-19 tanpa gejala, sebut Tatu, berdampak kesulitan bagi tenaga medis untuk menanganinya bahkan dokter yang kondisinya sehat bisa tertular jika ada yang positif tanpa gejala. Akan tetapi, jika dari awal besar kemungkinan untuk bisa sembuh kembali. “Jadi yang positif (covid-19) bukan akhir dari segalanya, sama halnya terkena penyakit lain semakin awal terdeteksi awal juga di obati jadi harapan sembuh besar,”tandasnya.

Tatu kembali mengingatkan, agar masyarakat jangan salah persepsi. “Masyarakat banyak yang lari ketika akan di rapid tes, ini bukan aib. Ini sama saja dengan virus yang lain, cuma memang belum ada vaksinnya tapi bisa sembuh banyak yang sudah sehat kok,”terangnya.

 

Meski banyak penolakan dari masyarakat, Tatu menegaskan rapid tes akan terus dilakukan. Sebab, di masyarakat untuk menjalani protocol kesehatan dengan menggunakan masker pun belum familier. Jadi, semua pihak harus andil turut menysosialisasikannya kepada masyarakat.

“Tatanan normal atau kenormalan baru berbeda dengan kebiasan tiga bulan yang lalu, new normal tatanan baru dengan membiasakan menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak tapi amsyarakat tudak peduli terhadap itu,”ungakp Tatu. Seraya mencontohkan, adanya peningkatan jumlah warga yang positif di Kabupaten Serang penyebabnya adanya orang yang dating dari Jakarta positif covid-19 namun tanpa gejala. “Itu seharusnya di rawat malah kabur,”tukasnya.

Berita Terkait

logo serangkab

Pemerintah

Kabupaten Serang

Ikuti Kami

Kontak Kami

Alamat

© 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Kabupaten Serang. All Rights Reserved.