HASIL ANALISIS DATA PENGUKURAN STUNTING

TINGKAT DESA DALAM KABUPATEN SERANG TAHUN 2021

1. Perkembangan Sebaran Prevalensi Stunting

Berdasarkan data EPPGBM status gizi balita (0-59 bulan) di setiap desa di Kabupaten Serang pada Tahun 2018 - 2021 diperoleh hasil sebagai berikut :

Berdasarkan data EPPGBM, kondisi stunting di Kecamatan Pulo Ampel Kabupaten Serang secara keseluruhan pada tahun 2021 mengalami penurunan prevalensi stunting dari tahun 2020 sebesar 1,14%, dimana pada tahun 2020 prevalensi stunting Kecamatan Pulo Ampel adalah 28,41% dan pada tahun 2021 prevalensi stuntingnya menjadi 27,27%. Namun jika dibandingkan dengan target menurut WHO (20%), RPJMN (14%) dan RPJMD (21,1%) prevalensi stunting di Kecamatan Pulo Ampel tahun 2021 masih belum memenuhi target-target tersebut. Terdapat 5  desa yang prevalensi stuntingnya mengalami penurunan dari tahun 2020 yakni Desa Argawana, Margasari, Kedung Soka, Mangunreje dan Pulo Panjang. Namun terdapat 4 desa di Kecamatan Pulo Ampel yang prevalensi stuntingnya meningkat dari tahun 2020 ke tahun 2021, yakni Desa Banyuwangi naik 5,86%, Pulo Ampel naik 10,53%. Sumuranja naik 2,08% dan Salira naik 18,32%

Indikator cakupan program terkait stunting yang perlu mendapatkan perhatian adalah kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil terutama ibu hamil memeriksakan kesehatannya minimal 4 kali (K4) dan cakupan ibu hamil mendapatkan TTD sebanyak 90 tablet (55,18%), ibu hamil KEK (6,35%), bayi 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI Eksklusif (40,68%), cakupan remaja putri mendapatkan TTD (45,89%), balita 6-59 bulan mendapatkan Vitamin A, cakupan imunisasi dasar lengkap, balita dengan penyakit penyerta, sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat masih perlu ditingkatkan.