Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Disdukcapil Kabupaten Serang pada Senin, 10 Juni 2024. Tujuannya untuk mempelajari peningkatan dalam pelayanan administrasi kependudukan (adminduk) melalui Aplikasi Serang Tatu atau Kabupaten Serang Terlayani Satu Pintu.

Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) Disdukcapil Kabupaten Bandung, Yudi Heryana bersama jajaran yang diterima oleh Sekretaris Disdukcapil, Tubagus Mahtufi, Kabid Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan (PDIP), Hani Finola dan Pejabat Fungsional Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosatik), Endang Rachmawati.

  
Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) Disdukcapil Kabupaten Bandung, Yudi Heryana mengatakan tujuan kunjungan kerja untuk mengetahui sejauh mana kinerja Aplikasi Serang Tatu, aplikasi yang melayani pelayanan satu pintu, dinilai sangat bagus. Meskipun saat ini ada kemajuan baru dua Unit Pelaksana Teknis (UPT) layanan adminduk melalui Serang Tatu.   

”Akan tetapi tuntutan masyarakat tinggi ingin ditambah pelayanan UPT melalui aplikasi Serang Tatu, ini menandakan ada respon yang baik dari masyarakat Kabupaten Serang agar pelayanan adminduk ini menjadi lebih baik. Tentunya ini menjadi inspirasi kami untuk melakukannya di Kabupaten Bandung,” ungkapnya usai diskusi di Aula Disdukcapil Kabupaten Serang.

 
Yudi menyebutkan, sebenarnya ada kesamaan terkait pelayanan adminduk jika Disdukcapil Kabupaten Serang menggunakan Aplikasi Serang Tatu yang mengelola Diskominfosatik, sedangkan Disdukcapil Kabupaten Bandung mengembangkan Aplikasi Super Apps Bedas Smart Services (BSS) yang tentunya diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan adminduk.

”Hasil diskusi terkait progres masing-masing, mudah-mudahan ini menjadi bahan kami di Kabupaten Bandung untuk menyempurnakan layanan yang sudah ada. Yang pasti harapan kami bersama masyarakat Kabupaten Bandung dan Kabupaten Serang semuanya bisa terlaksana adminduk secara maksimal,” ungkapnya.

Di sisi lain, kata Yudi, ada bedanya jika di Kabupaten Serang layanan adminduk sudah dilakukan di 17 Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang melayani masyarakat di 29 kecamatan. Layanan ini pun menjadi bagian inspirasi Disdukcapil Kabupaten Bandung untuk mengoptimalkan kecamatan bagaimana masyarakat dapat dilayani berdasarkan domisili.

”Jadi (masyarakat) tidak perlu jauh-jauh datang ke ibu kota yaitu kantor disdukcapil cukup mengakses layanan di kecamatan, dan produknya pun masyarakat juga tidak usah datang ke disdukcapil cukup di kecamatan masing-masing,” ungkapnya.

Kendati demikian, Yudi memastikan Disdukcapil Kabupaten Bandung tidak akan seperti Disdukcapil Kabupaten Serang dengan membentuk UPT di setiap kecamatan. Karena sejak awal ingin mengoptimalkan pelayanan di kecamatan sebagai sentra pelayanan terpadu di wilayah, ketika ada regulasi, kita harus menggeser UPT lebih melimpah ke camat dari bupati.

”Kita optimalkan kecamatan dengan prinsip kerja yang sama seperti halnya UPT. Saat ini sudah bisa berbasis IT, artinya basis kewilayahan bisa di optimalkan melalui aplikasi untuk mengurangi struktur birokrasi yang terlalu gemuk,” tandasnya.

Sekretaris Disdukcapil Kabupaten Serang, Tubagus Maftuhi mengatakan bahwa Disdukcapil Kabupaten Serang melakukan kunjungan kerja lantaran minatnya pelayanan melalui Aplikasi Kabupaten Serang Terlayani Satu Pintu atau Serang Tatu. Karena dalam aplikasi tersebut tidak hanya melayani layanan adminduk saja melainkan layanan lainnya yang terintegrasi dengan semua OPD Pemkab Serang. ”Mereka tertarik dengan pelayanan satu pintu melalui aplikasi Serang Tatu, karena di Serang Tatu terdapat beberapa layanan seperti kesehatan, kesehatan, ketenagakerjaan dan lainnya,” ujarnya.

Penulis: Arif Soleh